Mutiara Haji | Jakarta – Pasca dibukanya kembali pelaksanaan haji dan umroh oleh pemerintah terkait akibat pandemi COVID-19, membuat para travel yang 2 tahun lebih vakum kembali berbenah.

Hal ini yang di lakukan oleh Asosiasi Mutiara Haji (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umroh) yang melakukan MUNAS (Musyawarah Nasional) pada 12 – 13 Januari 2022 di Hotel Gren Alia Jakarta.

Dalam MUNAS ini, ketua umum Asosiasi Mutiara Haji, Ustadz Khalid Z.A. Basalamah menyampaikan, “Setelah haji dan umroh vakum selama 2 tahun akibat pandemi COVID-19, kini pemerintah otoritas telah membuka kembali pelaksanaan haji dan umroh, itu artinya para travel yang menunda keberangkatan jamaahnya, harus menyesuaikan diri dengan kebijakan baru yang diberlakukan oleh pemerintah.”

“Jadi kami para pengusaha travel yang terkumpul dalam Asosiasi Mutiara Haji (Majelis Utama Travel Indonesia Arahan Haji dan Umroh) yang terdiri dari 29 travel (yang sudah terdaftar, dan puluhan lebih travel yang sedang menyelesaikan verifikasi – Red), berdiskusi untuk menyamakan presepsi dan mempersiapkan langkah-langkah dalam pelaksanaan Haji dan Umroh. Agar para travel mendapatkan kemudahan dalam membimbing jamaahnya, serta jamaah yang diberangkatkan tidak dapat kendala, menerima haknya sesuai harapan.”

Lebih lanjut  Ustadz Khalid Z.A. Basalamah menjelaskan, “Saat ini ada 706 jamaah dari 4 travel (ditambah 200 jamaah Korwil Barat – Red) yang siap diberangkatkan umroh, belum dari travel yang lain masih ada puluhan travel lagi yang belum mengajukan jumlah jamaahnya yang tertunda akibat COVID-19. Melalui munas inilah para travel berkumpul membahas berbagai persiapan dengan kebijakan baru.”

Ketua umum Asosiasi Mutiara Haji Ustadz Khalid Z.A. Basalamah menambahkan,

”Untuk menjaga kebaikan bersama antara pihak travel dan jamaah, maka Asosiasi Mutiara Haji, dalam MUNAS tahun ini melahirkan konsep 10 Program Unggulan untuk para pelaku usaha travel yang tergabung dalam Asosiasi Mutiara Haji. 10 Program itu adalah” :

1. Bebas Iuran Keanggotaan,
2. Standarisasi Pelayanan dan Fasilitas Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh,
3. Sertifikasi Profesi,
4. Bantuan Pemenuhan Legalitas Perusahaan,
5. Ta’awun Syar’i Operasional Perusahaan,
6. Bantuan Konsultasi Pembuatan Paket Haji dan Umroh,
7. Kegiatan Ta’lim Rutin Asosiasi,
8. Transparansi Profit Sharing,
9. Konsultasi Pembuatan Paket Haji dan Umroh,
10. Halal Tour.

Rencananya para travel yang tergabung dalam Asosiasi Mutiara Haji, akan memberangkatkan ratusan jamaah di akhir Januari atau awal Februari mendatang dengan mem-booking beberapa pesawat dan keberangkatan akan dipimpin langsung oleh ketua umum Asosiasi Mutiara Haji Ustadz Khalid Z.A. Basalamah.

(Tim/gazwah.com)